BUNGA ADENIUM
Adenium atau kamboja jepang
merupakan tanaman yang berasal dari daerah gurun pasir. Tanaman ini tersebar
mulai dari Afrika Selatan, Gunung Kalahari, Pantai Timur Afrika, Somalia,
hingga negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi dan Yaman.
Ada 2 jenis adenium yang dikenal,
yaitu adenium spesies dan hibrida.
- Adenium spesies adalah adenium yang belum pernah disilangkan. Adenium ini memiliki keunggulan antara lain percabangannya banyak, kuat, berbunga lebat, atau berbonggol besar. Jenis adenium spesies antara lain obesum, multiflorum, arabicum, swazicum, oleifolium, somalense, bohemianum, dan socotranum.
- Adenium hibrida merupakan adenium yang telah mengalami kawin silang. Jenis adenium hibrida yaitu harry potter, stella, wild wild west, dan jenghis khan. Adenium hibrida juga memiliki banyak sekali varian, antara lain adenium ra chinee(RCN), thai soco, compacta, plastik, dan mini seri.
Tren yang berkembang sekarang
memperlihatkan adenium dengan bonggol indah dan unik menjadi incaran baru. Apalagi
munculnya adenium yang mengadopsi gaya bonsai atau sering disebut dengan bonsai
adenium, akan semakin menambah keunikan yang terpancar dari tanaman asli gurun
pasir ini.
AKAR
Akar adenium dapat berfungsi sebagai
penyimpan cadangan makanan. Bentuk yang unik dan ukuran akar adenium yang dapat
membesar membentuk bonggol merupakan salah satu keunikan tanaman ini. Pemakaian
pot bonsai yang ceper dapat mengekspos keberadaan bonggol adenium sehingga
mempercantik penampilannya.
BATANG
Batangnya dapat menyimpan cadangan
air , karena itu adenium tahan hidup didaerah yang gersang dan panas. Batang
adenium memiliki percabangan yang cukup banyak. Percabangannya ada yang lentur
dan ada juga yang kekar.
DAUN
Meskipun bukan sebagai daya tarik
utama, daun adenium merupakan elemen yang tidak bisa dipisahkan dari sosok
tanaman adenium secara utuh. Bentuk daunnya bervariasi, ada yang lanset dengan
ujung bulat dan runcing, ada juga yang panjang dengan ujung runcing. Sementara
itu, permukaan daun ada yang berbulu halus dan ada juga yang mengkilap licin
tanpa bulu.
BUNGA
Bunga adenium memiliki bentuk mirip
terompet. Ukurannya bervariasi dari 2-8 cm. Mahkota bunganya ada yang berbentuk
mirip bintang, bergerigi, ujung terpotong, atau ujungnya petalnya membulat.
Adenium hasil persilangan sudah memiliki aneka warna bunga, mulai dari putih
polos, putih kekuningan, loreng, merah tua, hingga merah muda semburat
warna-warni cerah.
BUAH
Buah berbentuk pipih panjang,
terletak diujung tunas, dan tumbuhnya berpasangan (dua buah). Ketika muda
warnanya hijau, setelah tua warnanya cokelat.
BIJI
Biji adenium berbulu , berkulit
tipis, dan berongga, sehingga mudah terbawa angin. Saat biji masak, buah
adenium akan pecah dan mengeluarkan biji-biji yang berada di dalamnya.
Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
Deskripsi
Bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak tambahan (epicalyx) sehingga terlihat seperti dua lapis lingkaran kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika merupakan hibrida. Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Tanaman ini memiliki benang sari yang filamen seluruhnya bersatu dalam satu berkas/setukal (mono = satu, adelphus = tukal) sehingga membentuk tabung yang membungkus putik. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima. Pada umumnya tinggi tanaman sekitar 2 sampai 5 meter. Daun berbentuk bulat telur yang lebar atau bulat telur yang sempit dengan ujung daun yang meruncing. Daun penumpu ini kecil berbentuk rambut tidak persisten (stipula), terdapat dipucuk tanaman mempunyai stamen membentuk satu tabung disebut stamenal colloum jadi stamen ini yaitu daun yannng berubah bentuk dan warna. Di daerah tropis atau di rumah kaca tanaman berbunga sepanjang tahun, sedangkan di daerah subtropis berbunga mulai dari musim panas hingga musim gugur.
Bunga berbentuk terompet dengan diameter bunga sekitar 5 cm. hingga 20 cm. Putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah. Tanaman berkembang biak dengan cara stek, pencangkokan, dan penempelan
Bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak tambahan (epicalyx) sehingga terlihat seperti dua lapis lingkaran kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika merupakan hibrida. Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Tanaman ini memiliki benang sari yang filamen seluruhnya bersatu dalam satu berkas/setukal (mono = satu, adelphus = tukal) sehingga membentuk tabung yang membungkus putik. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima. Pada umumnya tinggi tanaman sekitar 2 sampai 5 meter. Daun berbentuk bulat telur yang lebar atau bulat telur yang sempit dengan ujung daun yang meruncing. Daun penumpu ini kecil berbentuk rambut tidak persisten (stipula), terdapat dipucuk tanaman mempunyai stamen membentuk satu tabung disebut stamenal colloum jadi stamen ini yaitu daun yannng berubah bentuk dan warna. Di daerah tropis atau di rumah kaca tanaman berbunga sepanjang tahun, sedangkan di daerah subtropis berbunga mulai dari musim panas hingga musim gugur.
Bunga berbentuk terompet dengan diameter bunga sekitar 5 cm. hingga 20 cm. Putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah. Tanaman berkembang biak dengan cara stek, pencangkokan, dan penempelan
Kriteria Klasifikasi Tumbuhan
Dalam pengklasifikasian tumbuhan perlu diperhartikan beberapa kriteria sebagai berikut :
Dalam pengklasifikasian tumbuhan perlu diperhartikan beberapa kriteria sebagai berikut :
- Jumlah sel penyusun tubuh tumbuhan; ada tumbuhan bersel satu (uniseluler) dan ada yang bersel banyak (multiseluler).
- Organ perkembangbiakannya.
- Habitus tumbuhan waktu hidupnya; tegak, menjalar, atau merambat.
- Struktur jaringan pengangkut (Xilem dan Floem).
- Tipe silinder pusat (stele), ada tiga tipe stele yaitu: Protostele, sifonostele, dan diktiostele.
- Bentuk dan ukuran daun ; dikenal dua macam bentuk dan ukuran daun yakni, makrofil dan mikrofil.
- cara berkembang biak; seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). pada cara generatif akan diperoleh hasil fertilisasi yang bersifat heterogamet atau isogamet.
- Biji, bunga dan buah; ada tidaknya biji dan bunga dapat dipakai untuk menetukan tingkat keprimitifan suatu tumbuhan.
Morfologi
tanaman
- Hibitus : Perdu, tahunan, tegak, tinggi ± 3 m.
- Batang : Bulat, berkayu, keras, diameter ± 9 cm, masih muda ungu setelah tua putih kotor.
- Daun : Tunggal, tepi beringgit, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 10-16 cm, lebar 5-11 cm, hijau muda, hijau.
- Bunga : Tunggal, bentuk terompet, di ketiak daun, kelopak bentuk lonceng, berbagi lima, hijau kekuningan, mahkota terdiri dari lima belas sampai dua puluh daun mahkota, merah muda, benang sari banyak, tangkai sari merah, kepala sari kuning, putik bentuk tabung, merah.
- Buah : Kecil, lonjong, diameter ± 4 mm, masih muda putih setelah tua coklat.
- Biji : Pipih, putih.
- Akar : Tunggang, coklat
muda.
Kandungan kimia
Daun, bunga, dan akar Hibiscus rosa sinensis mengandung flavonoida. Di samping itu daunnnya juga mengandung saponin dan polifenol, bunga mengandung polifenol, akarnya juga mengandung tanin, saponin, skopoletin, cleomiscosin A, dan cleomiscosin C.Kegunaan dan khasiat
Daun H. rosa sinensis berkhasiat sebagai obat demam pada anak-anak, obat batuk, dan obat sariawan. Untuk obat demam pada anak-anak dipakai ± 25 gram daun segar Hibiscus rosa sinensis, ditambah dengan air 2 sendok makan, ditumbuk sampai lumat, kemudian dibalurkan pada bagian dada punggung dan leher. Kembang sepatu banyak dijadikan tanaman hias karena bunganya yang cantik. Bunga digunakan untuk menyemir sepatu di India dan sebagai bunga persembahan. Di Tiongkok, bunga yang berwarna merah digunakan sebagai bahan pewarna makanan. Di Indonesia, daun dan bunga digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional. Kembang sepatu yang dikeringkan juga diminum sebagai teh.Nama daerah - Sumatera : Bungong roja (Aceh), Bunga-bunga (Batak Karo), Soma Soma (Nias), Bekeju (Mentawai)
- Jawa : Kembang sepatu (Betawi), Kembang wera (Sunda),Kembang sepatu (Jawa Tengah), Bunga Rebong (Madura)
- Bali : Waribang
- Nusa Tenggara : Embuhanga (Sangir), Bunga cepatu (Timor)
- Sulawesi : Ulange (Gorontalo), Kulango (Buol), Bunga sepatu (Makasar), Bunga bisu (Bugis)
- Maluku : Ubu-ubu (Ternate), Bala bunga (Tidore)
Tanaman Hias Daun SuplirTANAMAN HIAS DAUN SUPLIR -- Tanaman suplir dikenal dengan nama latin Adiantum sp, hidup secara bergerombol membentuk rumpun. Di alam bebas, tanaman suplir hidup di pinggir-pinggir sungai, batu-batuan atau tempat-tempat yang lembab. Selain hidup di tanah, tanaman suplir juga bisa hidup menempel pada bebatuan dan cadas. Tanaman suplir merupakan Tanaman hias daun karena memang ia tidak memliki bunga yang dinikmati keindahannya. Meski di alam bebas hanya sebatas tanaman semak, namun saat ditanam di pot dan ada di teras rumah, pesona keindahan tanaman suplir akan memikat banyak orang.Penempatan tanaman suplir biasanya dilakukan untuk penghias ruang tamu, teras atau taman rumah. Warna hijau daun tanaman suplir dan bentuk daun yang indah dan memberi kesan lembut akan menyejukkan mata. Dari kekerabatannya tanaman suplir merupakan tumbuhan paku yang hidup secara berumpun. Pesona Tanaman suplir ini bahkan sampai ke pecinta tanaman di Eropa, sampai-sampai mereka menyepadankan tanaman suplir dengan rambut Dewi Venus.
Cara Menanam Tanaman Suplir
Banyak yang berfikiran bahwa menanam tanaman suplir cukup sulit, namun sebenarnya tanaman suplir ini termasuk tanaman hias daun yang cukup mudah perawatanya. Penyebab tanaman suplir mati biasanya hanya karena kesalahan kecil dalam perawatannya. Berikut ini adalah cara menanam tanaman suplir dan cara merawat suplir agar tumbuh dengan baik.
1. Pemilihan Media Tumbuh Tanaman Suplir
Faktor yang memegang peranan cukup penting dalam menanam dan merawat suplir adalah pada pemilihan media tanamn suplir. Biasanya kegagalan dalam menanam suplir adalah pemiilihan media yang tidak tepat. Pemilihan media tumbuh suplir yang tidak tepat akan membuat pertumbuhan suplir akan terhambat, bahkan mati. Hal Ini disebabkan karena akar suplir berupa akar serabut yang lembut. Akar lembut ini sangat peka terhadap kondisi terlalu asam, terlalu kering, atau terlalu lembab.
Lantas media apa yang baik dalam menanam tanaman suplir ini ? Media tanam untuk suplir memiliki ciri- ciri sebagai berikut :teksturnya poros/remah dan warnanya kehitaman menyerupai kompos. Jika diukur dengan kertas lakmus, dalam kondisi lembab, derajat keasamannya (pH) mencapai 6-7. Jika digenggam, media yang baik akan terasa empuk seperti busa dan jika dilepas akan mengembang kembali seperti sebelum digenggam.
Bahan media tumbuh tanaman sulir biasanya berasal dari cincangan batang pakis/kadaka, humus dari tanaman kaliandra, atau humus dari daun bambu. Media tadi dicampur dengan pupuk yang terbuat dari kotoran kelinci atau kambing. Namun penting diperhatikan kotoran kelinci atau kambing tadi sudah terfermentasi dengan baik.
2. Penempatan Tanaman Suplir
Tanaman Suplir adalah tanaman hias daun yang membutuhkan sinar matahari yang cukup, tnamun tidak boleh langsung terkena sinar matahari. Jika sinar matahari langsung mengenai tanaman suplir maka akan menyebabkan kerusakan. Jika ingin menempatkan tanaman suplir di taman, Anda bisa menempatkan tanaman suplir ini di bawah pohon yang rindang atau yang lebih tinggi darinya.
Penempatan tanaman Suplir bisa juga ditempatkan pada teras rumah yang terlindung dari sinar matahari langsung, namun masih cukup sinar matahari. Meski demikian jangan simpan tanaman suplir ini di dalam rumah secara terus menerus, karena cenderung tidak mendapatkan pencahayaan dari matahari. Bisa ditaruh dalam ruangan namun perlu sesekali dipindah tempat agar terkena sinar matahari.
3. Perawatan Tanaman Suplir
Perawatan rutin dari tanaman suplir ini adalah penyiraman, namun jangan berlebihan dalam menyiram. Selain itu perlu dilakukan pemangkasan pada tanaman suplir jika ditemukan daun yang mengering atau mulai mengering. Jika anda menanam suplir di dalam pot, apabila pot sudah mulai penuh, bongkarlah pot itu san kurangi jumlahnya ( displit dalam beberapa pot lagi).
Selain melakukan penyiraman,perawatan tanaman suplir adalah dengan melakukan pemupukan secara rutin dengan pupuk organik paling tidak satu bulan sekali. Selain pemupukan pengendalian penyakit dan hama tanaman suplir dilakukan dengan penyemprotan insektisida dan fungisida.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar